IAIN Surakarta

Berkedok Magang, Ribuan Mahasiswa Terkena Kasus Human Trafficking

Soloupdate.com – Ribuan Mahasiswa menjadi korban eksploitasi magang ke jerman melalui 33 universitas di Indonesia yang telah diselidiki oleh Devisi Humas Polri terkait dengan kasus tindak pidana perdagangan orang atau disebut dengan Human Trafficking

Ada lima orang yang telah diselidiki dalam kasus Human Trafficking ini dua diantaranya ada di jerman dan ketiga pelaku lain ada di Indonesia. Dua perusahaan yang terlibat akan kasus ini adalah PT CVGen dan PT SHB yang langsung datang ke kampus target dengan bekerjasama dalam program magang ke Jepang yang dijanjikan dapat dikonversi kedalam matakuliah sebanyak 20 SKS yang masuk dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Saat penelusuran program ke Jerman ini oleh kementerian pendidikan, kebudayaan riset dan teknologi perusahaan fereinjob belum bekerjasama dengan Kementerian, dan programnya bukanlah magang melainkan kerja fisik paruh waktu saat musim liburan sebagai salah satu cara untuk mengisi kekurangan tenaga kerja fisik saat musim liburan

Satu mahasiswa dikenai biaya keberangkatan sebanyak Rp 6 juta dan dana talangan sebesar Rp 30-50 juta yang dilakukan dengan cara memotong upah setiap bulannya.

Setelah ditelusuri lebih jeli Wakil rektor Unsoed menegaskan bahwa praktek tersebut bukanlah magang melainkan praktek kerja lapangan yang mengatasnamakan magang. Apalagi magang ini mengarah ke jurusan mahasiswa, jika mahasiswa mengambil jurusan hukum dikuliahnya maka akan diarahkan menjadi notaris, pengacara, hakim dan sebagainya

Sedangkan kasus magang yang terjadi tidak mengarah ke jurusan mahasiswa tersebut, dan magang sendiri sebagai salah satu hal untuk mendongkrak pengetahuan mahasiswa. Dan secara tidak sadar mahasiswa yang sudah dipekerjakan di Jerman tanpa prosedural tersebut bekerja sebagai buruh kasar bukan sebagai mahasiswa magang.

Dalam kasus ini tidak ada istilah magang karenan nanti nilai akademik tidak bisa dikonversikan karena tidak sesuai dengan pengetahuan yang didapatnya.

Selain itu juga mempertanyakan sejauh mana literasi yang selama ini digaungkan oleh kampus, apalagi puluhan dari perguruan tinggi negeri juga dapat percaya dengan magang ke luar negeri dengan embel-embel magang yang sejatinya di luar negeri mereka menjadi buruh kasar, bukan magang sesuai dengan keilmuan yang telah didapatkan di kampusnya

Pihak Unsoed pernah mengirim dosen untuk ke luar negeri sesulit itu dengan banyaknya SOP, dan juga pernah mengirim KKN ke luar negeri dengan prosedur yang ketat apalagi dengan kata Magang ini.

Dan perguruan tinggi banyak yang tergiur dengan Indikator Kinerja Utama yang selama ini menjadi ptaokan nilai akhir dari kementerian apalagi dengan mengirimkan mahasiswa ke luar negeri. Sehingga banyak perguruan tinggi yang menjadi korbannya

Seharusnya perguruan tinggi harus melakukan double checking untuk tawaran magang ke luar negeri dengan unit kerjasama dengan berbagai pihak, sehaingga unit kerjasama akan melakukan pengecekkan apabila ada tawaran kerjasama luar negeri untuk hal semacam ini

Bisa melalui kementerian luar negeri atau kemdikbud atau bisa juga melalui kedutaan besara di negara tujuan. Sehingga mahasiswa yang dikirimkan ke luar negeri dapat benar-benar sesuai dengan jurusannya.

Sementara itu para pelaku akan dikenai denda sampai 600 juta dan kurungan minimal 3 tahun sedangkan perguruan tinggi yang bersangkutan akan terseret dalam kasus tersebut

Perguruan tinggi harus melakukan double checking sesuai dengan unit kerjasama Indonesia di luar negeri dan juga harus melihat siapa yang menawarkan program tersebut dan apakah sudah sesuai dengan jurusan yang diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan dan jangan sampai melenceng dari program studi yang diambilnya dan juga harus melihat secara terperinci SOP yang dilakukan mulai dari keberangkatan, prosesnya sampai dengan pemulangan para mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk magang ke luar negeri

topik nugroho

Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City

Leave a Comment