Lakukan Hukuman Makan Kotoran Manusia, 77 Siswa ini berasal dari mana?
Soloupdate.com – Sungguh tidak memanusiakan manusia, bahwa ada guru yang menghukum anak didiknya menghukum siswa yang berjumlah 77 siswa dari 89 siswa dihukum untuk memakan feses atau kotoran manusia.
Dua pendamping guru tersebut sudah tidak lagi dianggap sebagai manusia saat, ada siswa yang bercerita tentang memakan kotoran manusia. Persitiwa ini terjadi di Maumere Nusa tenggara timur.
Kronologi kejadian ini terjadi saat ada siswa yang menyimpan kotoran di sebuah lemari kosong. Setiba setelah makan siang para siswa dipanggil semua.
Dua pendamping tersebut menanyakan kotoran manusia yang ada di lemari tersebut akan tetapi tidak ada seorangpun siswa yang mengakuinya.
Karena tidak ada yang mengakuinya, lantas seluruh siswa tersebut langsung menyendok kotoran manusia ke mulut para siswa, dan merekapun tanpa perlawanan dan terpaksa untuk makan kotoran manusia tersebut.
Puluhan siswa tersebut takur melawan dan tidak melaporkan perlakuan kejam terhadap sang pendamping kepada orangtuanya karena mereka takut akan disiksa di Asrama. Dan kedua pedamping mengancam seluruh siswa untuk tidak membocorkan perlakuan tersebut dan mengancam untuk menyiksa murid yang membocorkan kepada orang tua.
Peristiwa tersebut terbongkar saat orang tua siswa menyampaikan hal tersebut dalam grup WA humas Sekolah. Dan pihak sekolah sangat kecewa terhadap para pendamping anak-anak dan akan menindak tegas kepada para pendamping tersebut. Dana ada juga orang tua yang langsung memindahkan anaknya dari sekolah tersebut.
Namun, pihak sekolah menklarifikasi bahwa yang menyendok atau makan kotoran manusia tersebut tidak tepat dan dua pendamping tersebut adalah kakak kelasnya yang sebenarnya terjadi adalah kakak kelas tersebut hanya menyentuhkan sendok yang berisi feses ke bibir atau lidah siswa juniornya.
Kita tahu bahwa media saat ini hanya membesar-besarkan masalah yang kecil dan kita sebagai nitizen tidak tahu, hanya berkomentar apakah hal ini benar terjadi ataukah ada hoax sehingga hal semacam ini bisa Viral di pemeberitaan.
sumber:kompas.com
Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City