Pemkot Solo Rencanakan Pembangunan Flyover Manahan
SoloUpdate.com (Solo) – Semakin banyaknya transportasi di Solo membuat Pemerintah Kota(Pemkot) berpikir lebih matang dalam pembuatan flyover. Pembangunan jembatan layang (flyover) Manahan diproyeksikan berdampak besar pada lalu lintas di sekitar Kota Barat dan Manahan. Menurut para pengamat hal ini akan sangat berdampak terhadap lalu lintas kota, sehingga perlu kematangan dalam memproyeksikannya.
Hal itu disampaikan pengamat transportasi dari UNS Solo, Dr. Eng Syafi, menanggapi rencana pembangunan jembatan layang yang digelontor anggaran Rp52 miliar dari Kementerian Perhubungan. Proses lelang flyover berbentuk huruf Y dari selatan (Jl. dr. Moewardi) dan bercabang ke Jl. Adisucipto dan Jl. M.T. Haryono ini akan dijadwalkan paling lambat Maret nanti.
“Setiap proyek pembangunan flyover sudah pasti memiliki dampak negatif, baik itu tata guna lahan, pelaku usaha, maupun jalan sekitar tumpuan naik atau turunnya jembatan. Tapi perlu dilihat juga, persimpangan sebidang di Manahan setiap jam pulang kerja macetnya luar biasa,” jelanya saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Peningkatan kepadatan lalu lintas sekitar perlintasan sebidang di Manahan, tidak bisa dipungkiri merupakan implikasi penerapan sistem satu arah (SSA) Jl. Slamet Riyadi ruas Gendengan sampai Purwosari berlaku searah dari barat ke timur. Tentu hal tersebut juga menjadi pertimbangan pertimbangan yang matang sehingga tidak terjadi kesalahan yang berdampak negatif bagi lalu lintas sekitar.
Menurut Syafi’i, Pemkot Solo diminta tidak gegabah menyetujui pembangunan flyover yang sudah dianggarkan tersebut. Jika memang akan melanjutkan rencana tersebut, dia menyarankan ada rekayasa lalu lintas lanjutan yang bijak sebagai solusi bagi wilayah maupun pihak terdampak.
“Parkir sampai arus lalu lintas di sekitar naik dan turunnya jembatan harus benar-benar diperhatikan agar ke depan tidak jadi jalur mati. Jangan sampai flyover yang dibangun dengan tujuan menyelesaikan persoalan di satu titik menjadi masalah bagi tempat lain,” sarannya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Sri Baskoro, mengatakan pembangunan flyover Manahan diproyeksikan bisa menjadi solusi untuk memperlancar arus lalu lintas di Jl. Adisucipto Manahan, Jl. M.T. Haryono, dan Jl. Dr. Moewardi. Menurut Baskoro, jembatan layang merupakan pemecahan persoalan untuk mengatasi penyebab kemacetan lalu lintas di perlintasan sebidang Kota Bengawan.
Pembanguan flyover tersebut memang sudah diproyeksikan Pemkot jauh-jauh hari sebelum dijalankan. Pemkot Solo juga bekerja sama dengan para ahli dalam bidang tersebut untuk kematangan proyeksi besarnya. pada tahun ini memang Pemkot lebih fokus dalam permasalahan kemacetan kota dari pada pembangunan yang lainnya.
[…] Sumber Berita […]
[…] Sumber Berita […]