Warga Solo Ditangkap Densus 88 Terkait Ledakan Bom di Serengan
SoloUpdate.com (Solo) – Warga Kampung Tempel, Banyuanyar, kecamatan Banjarsasi, Solo, Jawa Tengah dihebohkan oleh penangkapan seoarang warga bernama Sunarto (26) oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Rabu 14 Desember 2016. Dari informasi yang beredar, penangkapan itu berkaitan dengan ledakan bom molotov di Serengan.
Sunarto ditangkap Densus 88 sekitar pukul 15.00 WIB, usai Salat Ashar di Masjid Baiturahman yang berjarak 100 meter dari rumahnya. Puluhan petugas yang terdiri dari Polisi mengamankan Sunarto dan memasukkannya ke dalam mobil dalam kondisi tangan dilakban.
Penangkapan itu dilakukan karena Sunarto diduga terkait dengan ledakan bom molotov yang terjadi di sebuah minimarket di Serengan, Solo, Sabtu 5 November 2016 dan Candi Resto, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Sabtu 3 Desember 2016.
Mertua Sunarto, Nuri Suwangi, sangat kaget dengan kejadian itu. Nuri mengaku tidak percaya bahwa menantunya itu terlibat kasus ledakan bom karena selama ini tidak ada aktifitas mencurigakan yang dilakukan oleh Sunarto. Bahkan para tetangga juga tidak percaya karena Sunarto memiliki sifat yang sangat baik karena kesehariannya sering berinteraksi secara terbuka dengan warga.
“Tidak ada surat penangkapan, jadi kami khawatir ini adalah penculikan dan kami minta Sunarto dibebaskan,” ungkap Nuri.
Sementara itu, pihak Polresta Solo melalui Densus 88 akan melanjutkan kasus penangkapan itu. Rencananya Densus 88 akan mendatangi rumah Sunarto pada Kamis 15 Desember 2016 pukul 08.00 WIB untuk menggeledahaisi rumah. Namun, polisi tidak kunjung datang hingga pukul 10.45 WIB. Hingga berita ini diturunkan belum ada kelanjutan mengenai kasus tersebut.
Penangkapan tersebut juga tanpa kejelasan yang pasti. Nuri mengatakan bahwa polisi tidak menyertakan surat penangkapan. Pihak keluarga akhirnya mendatangi Polresta Solo untuk meminta kejelasan dari pihak Polisi.
Nuri menambahkan, Sunarto sebelumnya adalah seorang warga Desa Karang, Jatiyoso, Karanganyar. Sunarto menikah dengan purinya, Qurota’ayun (23), pada tahun 2008 dan telah dikaruniai tiga orang anak. Saat ini, ia bekerja di SDII Jamaludin, Banyuanyar, Banjarsari sebagai karyawan.