5 Agustus 2025: Hari Terpendek dalam Catatan Modern – Ini Penjelasan Ilmiahnya
Tanggal 5 Agustus 2025 tercatat sebagai salah satu hari terpendek sepanjang tahun karena rotasi Bumi berlangsung lebih cepat sekitar 1,25 hingga 1,34 milidetik daripada durasi standar 24 jam. Meskipun perbedaannya kecil, fenomena ini menyimpan fakta ilmiah dan implikasi menarik yang layak dipahami.
Mengapa Hari Bisa Lebih Pendek?
Rotasi Bumi kadang mengalami percepatan mikrodetik karena sejumlah faktor fisik seperti:
-
Posisi Bulan yang berada jauh dari ekuator, memengaruhi gaya pasang surut secara halus
-
Pergeseran massa di inti Bumi, serta perubahan distribusi massa akibat pencairan es kutub dan dinamika atmosfer
Pada 5 Agustus 2025, percepatan ini mencapai rentangan 1,25 – 1,34 milidetik, menjadikannya salah satu hari paling singkat dalam beberapa tahun terakhir X
Hari Terpendek Lainnya Tahun Ini
Tiga tanggal sepanjang musim panas 2025 mencatat durasi hari paling pendek:
Tanggal | Pemendekan Hari |
---|---|
9 Juli 2025 | ~1,23 ms lebih pendek |
22 Juli 2025 | ~1,36 ms lebih pendek |
5 Agustus 2025 | ~1,34 ms lebih pendek |
Kelompok ilmuwan dari IERS dan US Naval Observatory aktif mencatat fluktuasi ini sebagai bagian dari tren percepatan rotasi Bumi saat ini
Apakah Manusia Bisa Merasakannya?
JJawabannya: tidak terasa sama sekali dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan beberapa milidetik tidak berdampak pada aktivitas umum seperti tidur atau bekerja. Namun, sistem teknologi modern seperti satelit, GPS, jaringan komunikasi, dan jam atom sangat tergantung pada akurasi waktu volatil ini
Mengapa Ini Penting untuk Teknologi?
-
*Sistem navigasi dan komunikasi menuntut sinkronisasi presisi maksimun.– JJika trend percepatan rotasi terus berlanjut, kemungkinan negara-negara harus meniadakan detik kabisat (negative leap second), sebuah langkah belum pernah dilakukan sebelumnya dalam sejarah pencatatan waktu modern
Kesimpulan
-
5 Agustus 2025 menjadi salah satu hari tercepat dalam durasi rotasi Bumi.
-
Peristiwa ini ilmiah, bukan rekayasa, dan didasarkan pada pengukuran jam atom dan satelit.
-
Meskipun tidak memengaruhi aktivitas harian, fenomena ini penting untuk menjaga keandalan sistem global dan memahami dinamika planet kita.
Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City