Hujan Buatan Jakarta
Soloupdate.com – Untuk menanggulangi polusi yang terjadi di Jabotabek yang kian memburuk di Ibu Kota, Badan Meteorologi, Klimatologi dan geofisikan (BMKG). Menggunakan sebuah teknologi modifikasi perubahan cuaca untuk membuat hujan dengan menggunakan perubahan arah angin sampai pertumbuhan awan.
Pemerintah berhasil membuat hujan buatan Jakarta dengan teknologi modifikasi cuaca tersebut meskipun saat ini ada di Musim Kemarau. Data yang ada menunjukan bahwa indeks kualitas udara yang ada di Jakarta sudah mencapai angka 163 berdasarkan dari Air Quality Index
Hujan buatan jakarta menjadi salah satu perdebatan untuk mengurangi polusi udara di jakarta dan berhasil membersihkan udara di jakarta sejenak. Dan polusi udara kembali meningkat pada pagi harinya
Jakarta sebagai salah satu kota dengan kualitas udara yang terburuk kedua di Dunia memiliki kualitas udara pada angka 163, tidak dapat diatasi dengan menggunakan hujan buatan saja karena polusi udara tetap reaktif dan bukan hal yang solutif.
Hujan Buatan Jakarta Bukan Solusi, Manipulasi hujan buatan dijakarta menurut para pakar memang bukan menjadi solusi untuk mengatasi polusi di Ibu Kota, hanya saja upaya terdekat untuk mengurangi polusi dengan membuat hujan tersebut. Pastinya kendaraan di Jakarta hanya menyumbangkan polusi yang tidak banyak, kebanyakan yang menimbulkan polusi ini adalah dari Pembangkit Listrik tenaga uap yang memang berbahan bakar batu bara yang menyebabkan banyaknya polusi udara.
Harusnya pemerintah menyelesaikan masalah dengan mencari sumber yang memang membuat polusi udara di jakarta seperti industri, pembakaran sampah hingga pembakaran batubara dari beberapa industri PLTU di Jakarta
Setelah adanya hujan buatan yang terjadi di Jakarta, perubahan nilai indeks kualitas udara di jakarta menurun dan menempati peringkat kelima dari daftar kota dengan polusi udara terburuk di Dunia, dan pagi harinya kembali menduduki peringkat kedua.
Polusi Udara jakarta Tingkatkan Penyakit Pernapasan. Kasus penyakit pernapasan akut atau yang disebut dengan ISPA ini mencapai angka 200 ribu orang yang naik empat kali lipat dibandingkan saat masa pandemi, apalagi polusi udara yang terjadi ini menjadi penyumbang 6,7 juta kematian yang terjadi di seluruh Dunia dan merupakan penyebab 1 dari 6 kematian di dunia.
Dengan demikian harus ada solusi lain selain dengan menggunakan atau menciptakan hujan buatan dengan mengurangi emisi karbondioksida khususnya untuk pembangkit listrik tidak harus menggunakan pembakaran batu bara. Bisa menggunakan pembangkit listrik tenaga surya atau matahari yang gratis digunakan. Penggunaan mobil listrik yang dilengkapi tenaga matahari yang dapat mengurangi polusi udara. Dan beberapa solusi lain yang bisa digunakan untuk daerah Jabotabek.
Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City