Fenomena Penculikan Anak (pekpekan) Muncul Seperti Tahun 90 an
Soloupdate.com – Maraknya fenomena yang sudah terjadi di tahun 90-an kembali lagi, yaitu isu penculikan anak di tengah masyarakat. Dulu para orang tua pernah berpesan kepada anak untuk tidak kluyuran sendiri jauh dari rumah, nanti ada orang yang menangkap dan memasukkannya dalam bagor untuk tumbal pembuatan jembatan. Mungkin ada yang sudah mendengar fenomena tersebut. Sekarang muncul lagi, fenomena baru penculikan anak untuk diambil organ dalamnya dan dijual ke penadah anak.
Hingga saat ini penculikan anak di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada. Dan masyarakat harus tenang dan perlu dijaga kesadarannya terhadap anak. Seperti yang kami sadur dari harianjogja.com
Hingga saat ini tidak ada keluarga yang melaporkan kehilangan anak, sebelumnya memang ada laporan tiga siswa SDN Tajem Maguwoharjo mengaku hendak diculik seperti yang dilaporkan oleh Lurah Maguwoharjo
Semantara itu kabar isu penculikan menyebar dengan cepat di Aplikasi WhatsApp dengan sumber yang tidak kridibel atau tidak jelas. Dan masyarakat perlu hati-hati dan mewaspadai isu penculikan tersebut karena menimbulkan kekhawatiran yang terjadi di Masyarakat.
Dengan rasa khawatir yang tinggi, akan meningkatkan keamanan, dan pihak kepolisi sejauh ini menambah peronsel untuk mengamankan ruas jalan untuk memberikan ketenang kepada masyarakat dan melakukan peningkatan patroli pada jam pulang sekolah. Terkhusus untuk sekolah dasar dan taman kanak-kanak.
Dinasa Pendidikan Pemuda dan Olahraga baru-baru ini juga sudah mengeluarkan surat edaran terhadap ketertiban yang ada di lembaga satuan pendidikan yang berisi tentang siswa yang datang hingga pulang sekolah dapat terjamin dengan salah satu poinnya saat berakhirnya jam pulang sekolah petugas keamanan harus melakukan pengawasan terhadap orang yang memiliki gerak gerik yang mencurigakan.
Petugas keamanan atau satpam sekolah atau guru yang berjaga harus mengetahui siapa saja keluarga yang biasa melakukan antar jemput anak murid ke sekolah agar tidak terjadi siswa dijemput oleh pihak yang tak bertanggung jawab
Surat edaran tersebut tidak sekedar menjadi bahan informasi saja melainkan juga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab pada pihak sekolah. Apalagi di Jgja sudah ada pelaporan terkait dugaan percobaan penculikan anak yang terjadi di Kemanteran Mantrijeron Kota Jogja belum lama ini.
Adapun orang tua yang memiliki anak harus hati-hati dengan cara mendidik anak dengan baik dengan memberi pemahaman sebagai berikut
Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak agar tidak sembarang berbicara pada orang tak dikenal, tidak mudah percaya dan tidak mudah dibujuk rayu dengan iming-imng uang serta bisa menolak ajakan orang lain
Selain itu orang tua juga harus membekali anaknya dengan bela diri jika sudah mampu, berteriak meminta tolong bantuan kepada orang yang berseragam atau satpam, anak juga diajari mengenali identitas diri untuk mengingat nama orang tua, alamat rumah hingga nomor hp
Orang tua harus mengajarkan anak selalu minta izin kepada orang tua jika hendak melakukan sesuatu sehingga orang tua bisa mengawasi anak. Anak jika terbiasa meminta izin jika ada orang asing yang mengajaknya pergi pasti harus mengkonfrimasikan terlebih dahulu kepada orang tua.
Itulah beberapa hal terkait dengan solusi dan pencegahan yang terjadi saat Fenomena Penculikan Anak meresahkan dan mengkhawtirkan masyarakat
Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City