Wisata Sejarah di Keraton Surakarta
SoloUpdate.com (Solo) – Belum bisa dikatakan berwisata ke Solo jika belum mengunjungi Keraton Kasunanan Surakarta. Seperti itulah tanggapan masyarakat yang bercerita tentang wisata di Solo. Pasalnya, keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ialah salah satu warisan budaya yang tidak boleh terlewatkan untuk dikunjungi, karena dari sinilah cikal bakal kota Surakarta.
Ketika berkunjung ke keraton Surakarta, serasa kita akan dibawa ke suasana masa lalu dimana seolah menjadi saksi kejayaan kerajaan Mataram yang telah dibagi menjadi dua pada perjanjian Giyanti, yaitu Yogyakarta dan surakarta. Berkunjung ke Keraton Surakarta ini kamu akan melihat berbagai benda peninggalan kerajaan yang terdapat di dalam museum. Untuk memasuki museum yang berada di dalam area kraton, ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain, diwajibkan memakai sepatu dan bercelana panjang. Bagi yang memakai alas kaki disarankan untuk dilepas sehingga tanpa alas kaki, bagi yang bercelana pendek akan dipinjami sebuah kain yang dibelitkan dari pinggang hingga ke kaki menyerupai ketika memakai jarik.
Selain bisa menikmati museum, kita juga dapat megetahui lebih detail bagian-bagian keraton seperti Panggung Sanggabuwana, Sasana Handrawina, Sasana Sewaka, Ndalem Ageng Prabasuyasa, dll. Hamparan pasir putih yang terdapat di dalam area keraton ialah pasir yang diambil dari pantai Selatan. Masih di dalam kompleks Keraton Surakarta, kamu bisa menikmati wisata belanja di Pasar Klewer yaitu sebuah pasar tradisional yang cukup besar dan terkenal di kota Solo.
Keraton Surakarta dibuka setiap Senin-Jumat mulai pukul 09.00-14.00 dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-15.00.WIB. Tiket masuknya tejangkau kurang lebih Rp. 10.ooo,- cukup untuk menikmati keindahan di dalamnya. Berbagai cindera mata khas Solo dan baju-batik bisa dijumpai di sini. Setelah puas berbelanja, wisatawan bisa sejenak beristirahat dan sholat di Masjid Agung Surakarta.
[…] Keraton Solo Keraton merupakan simbol peninggalan sejarah pada zaman pemberontakan yang dipimpin oleh Raden Mas […]