Suara Tembakan Terdengar Saat Bentrokan Antar Suporter, Warga Resah
SoloUpdate.com (Gunung Kidul) – Suara tembakan iringi bentrokan antar suporter. Para rombongan Suporter PERSIS Solo (Pasoepati) terlibat bentrok di daerah Playen, Gunung Kidul, saat perjalanan pulang menuju Solo.
Rombongan pasoepati mengambil jalur Gunung Kidul saat pulang untuk menghindari bnetrok dengan pendukung PSIM. Namun demikian, tidak dapat dielakkan bentrok antar suporter terjadin di daerah Playen, Gunung Kidul.
menurut Siyono, Kalista, salah seorang warga setempat mengaku mendengar suara tembakan dari luar rumahnya. Begitu dia keluar, dia melihat banyak orang mengendarai sepeda motor melewati jalan di depan rumahnya. “Tadi saya setelah mandi mendengar suara tembakan. Saya keluar, ada banyak orang,” jelasnya.
Siyono menjelaskan bahwa kejadian tersebut membuat warga sempat ketakutan dan lebih mengamankan diri di dalam rumah masing-masing. Menurut mereka, keluar rumah akan berbahaya jika terdapat kejadian seperti itu, pasalnya antar suporter tidak memperdulikan keamanan warga sekitar.
Untungnya kejadian tersebut tidak berlangsung lama dan menurut laporan tidak ada korban yang terluka parah karena terlihat aparat kepolisian cepat mengamankan oknum yang dianggap profokatornya.
“Sekarang sudah stabil. Sepertinya polisi mendorong mereka ke barat. Kejadiannya tadi menjelang Isya’. Namun sepertinya tidak ada rumah atau kendaraan warga yang rusak,” imbuhnya.
Sementara itu, Ginda Ferachtriawan, selaku Presiden Pasoepati telah mendapat adanya laporan terkait bentrok di daerah Gunung Kidul. Namun, dia mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi.
“Tadi sekitar 2.000 rombongan (Pasoepati) diarahkan lewat Gunung Kidul dan dikawal oleh pihak Polda DIY. Mungkin teman-teman yang berada di dalam kawalan di serang oleh oknum suporter lain. Lalu teman-teman yang dikawal (Pasoepat) polisi juga berani. Saya carikan info dulu,” ujarnya.
Ginda berharap peristiwa seperti itu tidak terulang lagi, sehingga terjadi keselarasan dan sikap kekeluargaan sebagai simbol kesatuan antar pendung sepak bola Indonesia. Persepak bolaan nasional tidak akan maju jika para pendukungnya terpecah-belah seperti yang terjadi pada saat ini.
Menurut salah seorang anggota pasoepati, bentrok terjadi akibat adanya dendam yang telah lama timbul dari kedua belah pihak, meskipun telah adanya kesepakatan bersama.