Pembangunan Stasiun Solo Balapan Baru, Akses ke Bandara Adi Sumarmo
SoloUpdate.com (Solo) – Proyek pembangunan stasiun baru segera direalisasikan. Stasiun Solo Balapan Baru bakal dibangun di Km. 104+270 antara Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso, Karanganyar. Proyek pembangunan tersebut difungsikan untuk mengakomodasi jalur kereta api Stasiun Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo.
Sugeng Budi Prasetyo, selaku Lurah Kadipiro menjelaskan bahwa pejabat Kemenhub telah meninjau lokasi wilayah Kadipiro yang akan digunakan untuk membangun jalur kereta api (KA) Bandara Adi Soemarmo dan Stasiun Solo Balapan Baru.
Berdasarkan informasi dari pejabat Kemenhub itu, Sugeng menuturkan lokasi yang bakal dibangun Stasiun Solo Balapan Baru berada di wilayah Kampung Bayan antara RW 007 dan RW 020. Lahan di Kadipiro untuk proyek kereta bandara telah diukur tim dari Kemenhub.
“Ada pejabat Kemenhub wilayah Jawa Tengah yang mendampingi proses pengukuran tersebut. Meski belum ada surat resmi dari mereka maupun surat penugasan dari Pemkot, saya ikut menemani di lapangan sebagai pemangku wilayah. Barang kali ada yang diperlukan karena mereka langsung bersinggungan dengan warga,” jelas Sugeng.
Sugeng juga mengungkapkan Stasiun Solo Balapan Baru rencananya dibangun di barat rel Solo-Kaliyoso atau tepi Jl. Manunggal sebelum sampai persimpangan Jl. dr. Prakosa (jalan menuju RSUD Ngipang) dari arah selatan. Dia belum mengetahui secara detail soal rencana penataan kawasan di sekitar lokasi tersebut jika jadi dibangun stasiun.
Sugeng memprediksi stasiun itu bakal dibangun sampai memakan badan Jl. Manunggal sehingga akan dilakukan juga perubahan jalur untuk kendaraan bermotor di wilayah itu. “Barang kali Jl. Manunggal akan digeser atau dipindah karena terdampak pembangunan stasiun. Tapi saya tidak bisa memastikan hal tersebut karena itu menjadi kebijakan pusat pemerintah,” ujar dia.
Sugeng mengatakan hanya menyampaikan berdasarkan keterangan dari pejabat yang meninjau ke lapangan. Tidak menutup kemungkinan ke depan setelah melakukan pertimbangan, tim melakukan perubahan rencana. “Jadi saya dan warga masih menunggu sosialisasi dari tim,” jelas Sugeng.
Terkait dampak proyek pembangunan jalur KA bandara, pihaknya membeberkan sedikitnya ada 100 rumah warga di Kadipiro yang berdasarkan hasil pendataan tim bakal dibongkar. Ratusan rumah tersebut berada di wilayah RW 007, RW 020, RW 021, dan RW 028 Kadipiro.
Rumah dibongkar ada yang secara keseluruhan, ada juga yang hanya sebagian. Dia mengatakan data detail terkait bidang tanah dan rumah yang terdampak proyek kereta bandara belum disosialisasikan atau dilaporkan tim kepada pemerintah kelurahan maupun warga.
“Jalur simpang nanti di lokasi Stasiun Solo Balapan Baru ke arah Bandara Adi Soemarmo. Pada dasarnya jalur KA Solo Balapan Baru menuju Bandara Adi Soemarmo direncanakan berdampingan dengan tol Solo-Kertosono. Pendataan bidang tanah dan rumah warga yang terdampak proyek dilakukan langsung oleh tim. Hasilnya belum disosialisasikan kepada warga. Kami belum tahu rencana waktu penyelenggaraan sosialisasi itu,” ujar Sugeng.
Warga berharap segera diadakan sosialisasi oleh pemerintah kepada warga terkait rencana pembangunan proyek tersebut. Sosialisasi tersebut diharapkan ada kejelasan terkait nasib warga yang akan terkena dampak proyek baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga masyarakat setempat dapat mempersiapkannya secara matang.