Konflik Bergulir, Museum Keraton Kasunanan Solo Masih Ditutup
SoloUpdate.com (Solo) – Museum keratin Solo di tutup sejak hari Minggu (16/4/2017) yakni dengan alasan untuk keperluan persiapan jumenengan PB XIII masih belum dibuka sampai hari Selasa. Hal ini menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat atau pengunjung. Kekecewaan yang di sampaikan oleh pengunjung asal Semarang, Helen Kurniawan, 27. Dia menjumpai keratin yang masih dalam keadaan tutup pada siang hari.
Jauh-jauh datang dari Semarang bersama keluarga hanya untuk mengunjungi Keraton dan Pasar kelewer pun merasa kecewa karena tidak adanya kejelasaan kapan Keraton akan dibuka kembali. Lalu Helen dan keluarga memutuskan untuk mengunjungi keratin kecil, yakni Pura Mangkunegaran.
Sebelumnya, anggota staff Bidang Eksternal Satgas Paanca Narendra, K.P Bambang Pradotonagoro. Bambang mengatakan bahwa keratin akan dibuka kembali setelah acara tinggalan jumenengan PB XIII atau tepatnya pada hari Minggu (23/4/2017).
Berdasarkan pantauan Solopos.com pada Selasa siang, loket masuk Museum keraton di utara kori kamandungan maupun depan pintu masuk museum ditutup. Anggota staff Bidang Eksternal Tim Lima ata Satgas Panca Narendra, K.G.P.H Suryo Wicaksono, menjelaskan bahwa Keraton ditutup hingga batas waktu yang belum dipastikan.
Hal ini disebabkan bahwa pembukaan kembali museum bagi wisatawan domestic maupun mancanegara merupakan kewenangan dari Sinuhun PN XIII. Menurut belau, PB akan membuka lagi museum jika situasi Keraton sudah aman.
“sampai saat ini keraton ditutup dulu, beberapa pekan mungkin baru akan dibuka kembali” ujarnya. Neno pun menyampaikan PB XIIIjuga berencana membenahi manajemen wisata keraton. Dia menyebut jika pengelolaan wisata keraton selama ini dirasa kurang baik, PB XIII berencana akan menggantinya.
Neno menyatakan bahwa dalam waktu dekat Tim Lima atau Satgas Panca Narendra yang dibentuk PB XIII akan menggelar rapat dengan mengundang pemerintah baik tingkat pusat, provinsi, maupun kota guna membahas rencana pembentukan lembaga baru di Keraton.
“pengelola wisata akan diganti atau tidak tergantung keputusan dari Sinuhun, Tediowulan, dan pemerintah. Jika pengelola selama ini dinilai kurang baik, tidak berkompeten, dan tidak mempuni. Ya, diganti saja. Namanya juga cabinet baru. Tegas Neno.
Disinggung kabar yang beredar bahwa semua orang harus mendapat izin dari PB XIII jika hendak masuk kedalam keraton, Neno membenarkan bahwa semua pihak termasuk dirinya harus mendapat izin PB XIII untuk masuk Keraton.
Hal ini dikarenakan masih adanya permasalahan di dalam keraton. Untuk sementara iya (harus izin PB XIII) jika mau masuk, karena keraton dipimpin oleh Sinuhun. Semua pihak termasuk saya harus mendapat izin untuk masuk. Masih ada beberapa konflik sehingga masih diterapkan kebijakan itu. “yang punya rumah tentulah yang punya kewengan.” Tutur Neno.